MAKALAH LENGKAP MENGENAI YESUS - logosupdate

logosupdate

Logosupdate. Konten Edukasi, Self Improvement, tips dan sekitar dunia Pendidikan

Breaking

Home Top Ad

Responsive Ads Here

Kamis, 01 Juli 2021

MAKALAH LENGKAP MENGENAI YESUS

 

 

SIAPAKAH YESUS ITU ??

 

A.             JEJAK SEJARAH YESUS DI BUMI

Penulis Yahudi Flafius Yosefus dua kali mengacu kepada Kristus di dalam tulisan-tulisan abad pertamanya, yang mengidentifikasi Yakobus sebagai saudara-Nya, dan mengacu pada kehidupan, penyaliban Kristus, klaim-Nya sebagai Mesias, dan pengaruh-Nya kepada semua orang lain. Ia menulis bahwa Yesus Kristus dihukum mati di kayu salib oleh Pontius Pilatus atas tuduhan para pemuka orang Yahudi, yang merasa khawatir karena Yesus Kristus telah memenangkan banyak orang Yahudi dan orang Yunani dengan ajaran-ajaran serta mukjizat-mukjizat-Nya.

Pada tahun 115, penulis Roma, Tacitus (sejarawan Roma) mencatat bahwa Kristus disalibkan oleh Pontius Pilatus pada zaman pemerintahan Kaisar Tiberias, setelah sebuah takhayul (mungkin mengenai peristiwa kebangkitan) menggemparkan dan menyebar luas dari Yudea ke Roma.

Pada awal abad kedua juga, sekretaris Kaisar Hadrian, Suetonius, menulis mengenai orang-orang Yahudi yang mengganggu kedamaian abad sebelumnya, berkaitan dengan "Chrestus" (Kristus). Suetonius juga banyak menulis tentang orang-orang Kristen di Roma yang duniaya pada masa Kaisar Nero. la juga menulis tentang pengikut pengikut Kristus.

Thalus, seorang sejarawan Samaria (padahal orang Samaria bermusuhan dengan orang Yahudi) menulis bahwa pada waktu Yesus disalib, dunia menjadi gelap. Ia menyebutkan pada waktu itu terjadi gerhana. Namun, dalam hal ini terbukti bahwa Yesus pernah hidup di dunia. Peristiwa gerhana ini kemungkinan ada sangkut pautnya ketika Yesus disalib, di mana saat itu terjadi gempa dan gelap gulita selama tiga jam.[1]

 

Penulis Yunani, Lucian dari Samosata menyatakan bahwa orang-orang Kristen menyembah Yesus yang disalibkan karena mem perkenalkan doktrin-doktrin yang baru.

Mara Bar-Serapion adalah seorang Syria yang tinggal pada waktu antara akhir abad pertama dan awal abad ketiga. Dalam sepucuk surat kepada anaknya, ia membandingkan seorang "Raja" Yahudi yang bijak dengan Sokrates dan Pithagoras. Berdasarkan deskripsinya para ahli percaya bahwa ia mengacu kepada Yesus.

Kitab Talmud, yaitu kitab orang Yahudi, menuliskan tentang Yesus Padahal orang Yahudi sangat membenci Yesus. Di dalam kitab orang Yahudi ini (=Talmud) ditulis tentang Yesus dengan sindiran; Dia ditulis sebagai "anak perawan". Dituliskan bahwa Yesus Kristus dihukum gantung pada malam Paskah oleh prokurator Pontius Pilatus dalam masa pemerintahan Kaisar Tiberius, karena Dia t mempraktikkan ilmu sihir dan membujuk orang Israel untuk murtad. Tidak seorang pun dari mereka bersimpati terhadap kekristenan. Jadi kesaksian mereka tidak dapat dituduh mengandung bias sebagai membela kritus.

 

Sumber Modern

Buku "100 Tokoh Paling Berpengaruh Sepanjang Masa", yang ditulis oleh Michael H. Hart menyebut Nabi Isa sebagai urutan ketiga. Dalam buku ini disebutkan sekilas tentang Yesus yang agak berbeda dengan apa yang terdapat dalam Alkitab. Michael H. Hart menulis:

Isa tidak memiliki pengaruh politis pada masa hidupnya ataupun pada abad berikutnya ...  Isa menyebarkan pengaruh sepenuhnya dalam ruang lingkup etika dan merupakan seorang pemimpin spiritual.

Apabila peninggalan Isa semata-mata dalam kualitas selaku pemimpin spiritual, tentu saja tepat jika orang mempertanyakan sampai sejauh mana gagasan spiritual-Nya memengaruhi dunia. Salah satu inti ajaran Isa tentu saja, Golden Rule-nya. Kini Golden Rule itu sudah diterima oleh banyak orang, baik oleh orang Nasrani atau bukan sebagai patokan tingkah laku moral. Kita bisa saja berbuat tidak selalu atas dasar patokan itu, tetapi sedikitnya kita mencoba menyelusuri relnya. Jika Isa benar merupakan perumus pertama dari patokan dan petunjuk yang sudah diterima sebagai prinsip yang hampir universal, bisa dipastikan Dia layak didudukkan pada urutan pertama daftar ini.[2]

 

Jadi, alasan Michael H. Hart membuat Yesus sebagai urutan ketiga dari 100 tokoh berpengaruh adalah karena dianggap bahwa rumusan pengajarannya (yang disebutnya: "Golden Rule") belum dapat dipastikan sebagai patokan dan petunjuk yang sudah diterima sebagai prinsip universal. Karena dalam bukunya ini, yang menjadi tokoh arutan pertama adalah Nabi Muhammad. Hal yang saya tekankan di sini adalah keberadaan tentang Yesus yang ada dalam sejarah; artinya Yesus memang pernah ada dalam sejarah.

Dalam buku Ensiklopedia Britania ditemukan bahwa ada 20 ribu kata untuk Yesus. Bahkan, jauh lebih banyak komentar pada Yesus daripada tokoh-tokoh lain, misalnya: Napoleon Bonaparte, Hitler.

Dalam Al-Qur'an Yesus disebut dengan nama Isa binti Miryam, atau Isa ibn Miryam. Artinya, Yesus adalah anak yang dilahirkan oleh Miryam (Maria). Yesus juga ditulis sebagai "Roh Allah". Dituliskan juga tentang Yesus yang mengadakan mukjizat, tentang murid-murid-Nya kematian-Nya, dan kenaikan-Nya.

 

 

B.             NUBUAT KRISTUS DALAM PERJANJIAN LAMA

Perlu diketahui bahwa apa yang dikerjakan dan dialami oleh kristus selama hidupnya, bahkan hingga Dia naik ke surga sudah dinubuatkan dalam Perjanjian Lama. Setiap tindakan Yesus seturut dengan kehendak Bapa yang mengutus-Nya. Dia tidak bertindak sesuka hati. Segala sesuatu yang dilakukan Yesus sudah ada dalam rencana ketritunggalan Allah. Semua yang dilakukan oleh Yesus adalah bagian dari rencana Allah. Bagian besar dari rencana itu adalah keselamatan manusia. Segala yang dilakukan Yesus, mulai dari kelahiran sampai penyaliban-Nya; semuanya dilandasi kasih (Yoh. 3:16).

Ketuhanan Yesus Kristus dinubuatkan dalam Perjanjian Lama, dan ayat-ayat mengenai Kristus itu dikutip dalam Perjanjian Baru Lu Mazmur 2:2-9; 45:7,8 (dalam PB Ibrani 1:8,9), Mazmur 110:1 (dalam PB Matius 22:42-45): Yesaya 7-13,14 (dalam PB Matius 1:23)); Mikha 5:1-3 (dalam PB Matius 2:6).

Dalam bagian ini kita akan mengupas nubuat Tuhan Yesus dalam Perjanjian Lama, yang dimulai dari garis keturunan, kelahiran, Pribadi, kehidupan, kematian, kebangkitan-Nya. Kita akan melihat satu persatu bagian ini.

 

Garis Keturunan Kristus

Kejadian 3:15 dikenal sebagai protoevangelium, karena ayat tersebut merupakan nubuat pertama (kabar baik) tentang Kristus. Akan ada permusuhan antara Iblis dengan Mesias, yang dinyatakan dalam kata "benih perempuan" Kata "benih perempuan hanya berbicara tentang Maria dan menunjuk pada kelahiran Mesias. Matius 1:16 juga menekankan kata ini "dari siapa" (Yunani: hes), suatu kata ganti relatif feminim, menekankan bahwa Yesus dilahirkan tanpa partisipasi Yusuf.

Pada waktu menyebutkan nama secara khusus "Tuhan, Allah dari Sem" (Kej. 9:26), hal ini menyatakan pemeliharaan agama yang benar di antara keturunan Sem. Garis keturunan Sem pada akhirnya akan membawa berkat pada pada garis keturunan dua anak Nuh yang lain. Kemudian, secara lebih spesifik nama "Tuhan" (Yahweh) digunakan "dalam rangka menunjuk pada wahyunya dan pada institusi untuk penebusan manusia Pernyataan "Allahnya Sem" juga menunjukkan "bahwa Allah akan memelihara kemakmuran Sem dalam hubungan yang sangat khusus, di mana Dia berkenan untuk menyatakan ke hendak-Nya kepada mereka."

Dalam Kejadian 12:2. Allah berjanji pada Abraham, "Aku akan ... membuat namamu besar." Pernyataan itu menunjukkan bahwa Mesias akan datang dari keturunan Abraham dan "di dalam kamu semua keluarga di bumi akan diberkati. Matius 1:1 dan Galatia 3:16 menafsirkan bahwa janji ini (Kej. 13:15) telah digenapi oleh Kristus.

Melalui garis keturunan Ishak. Allah mendirikan perjanjian-Nya dan meneruskan janji-Nya melalui keturunan Ishak (Kej. 17:19).

Melalui garis keturunan Yakub, terlihat bahwa garis berkat mesianik dipersempit, di mana berkat itu tidak akan mengalir melalui Ismael, tetapi melalui Yakub (Kej, 25:23; 28:13). Bilangan 24:17 menekankan bahwa seorang penguasa akan datang melalui keturunan Yakub.

Kejadian 49:10 meneguhkan Mesias (sebagai Raja) berasal dari suku Yehuda. Mesias, dari suku Yehuda akan memiliki tongkat kerajaan". "Raja memegang tongkat kerajaan pada waktu berbicara di hadap an publik; dan pada waktu la duduk di atas takthta, ia meletakkannya di antara kakinya serta mencondongiannya ke arah dirinya". Ayat ini juga menjelaskan bahwa Yehuda akan mempertahankan suatu garis keturunan "sampai Shilo datang". Shilo ditafsirkan secara beragam: sebagai sebutan bagi Mesias yang berarti "Manusia damai", Mesias sebagai pembawa damai" Mesias akan menjadi manusia perdamaian 72:7; 122:7; Yer 23:6; Zak. 9:10). Kata "sampai Shilo tiba dapat diterjemahkan: "Sampai la datang kepada milik kepunyaannya. "Dan semua orang yang akan taat kepada-Nya" menekankan pemerintahan Mesias atas bangsa di dunia dalam kerajaan milenial.

Dari garis keturunan Daud, akan muncul dan lahir Mesias (2 Sam. 7:12-16). Dalam janji ini kepada Daud, Tuhan mengindikasi kan keturunan-Nya (Mesias) akan memiliki kerajaan yang kekal (rumah); Dia akan memerintah (takhta) atas bangsa (kerajaan), dan pemerintahan-Nya akan kekal. Mazmur 89 menjelaskan lebih panjang lebar tentang janji ini.

 

Nubuat Kelahiran Kristus

Kelahiran Yesus di Betlehem sudah dinubuatkan dalam Mikha 5:1. Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hal yang terkecil di antara kaum kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala. Dalam ayat ini ada penekanan tentang praeksistensi Yesus, yaitu dalam kekekalan. Keberadaan-Nya disebut sejak purba kala atau sejak dahulu kala. Walaupun disebutkan "seorang yang me merintah Israel", seorang tersebut bukanlah manusia biasa. Tidak ada manusia biasa yang memerintah, yang keberadaannya dalam kekekalan. Satu-satunya nubuat itu hanya ada dalam pribadi Yesus Kristus.

Bangsa Israel atau orang Yahudi mengakui nubuat ini, yang mengarah pada Yesus Kristus. Orang Majus pun tahu bahwa ada seorang Raja bagi orang Yahudi yang baru lahir. Mereka tahu dari melihat bintang-Nya di Timur. Maksud kedatangan mereka adalah untuk menyembah Raja yang haru lahir tersebut. Mereka sudah mempersiapkan kurban persembahan berupa emas, kemenyan, dan mur.

Ketika orang Majus mencari tempat kelahiran seorang Raja Yahudi, istana Herodes gempar Herodes merasa bahwa ada orang lain yang akan merampas kedudukannya sebagai raja. Herodes tidak tahu dan tidak menyadari bahwa maksud kedatangan Yesus ke dunia bukan hanya sebagai Raja bagi orang Yahudi, melainkan Raja di atas segala raja yang ada di dunia. Karena merasa tersaingi, Raja Herodes mencoba mencari tahu tempat kelahiran Raja yang baru tersebut. Raja Herodes memerintahkan semua imam kepala dan ahli Taurat bangsa Yahudi untuk mencari keterangan tentang tempat Mesias akan dilahirkan. Setelah menyelidiki Kitab Taurat (Perjanjian Lama), diketahui bahwa Mesias dilahirkan di Betlehem. Dari sini jelas bahwa para imam, ahli Taurat, bahkan Raja Herodes mengakui bahwa Mikha para 5:1 ini adalah nubuat kelahiran Mesias, yaitu Yesus. Orang kafir sekali pun mengetahui akan kelahiran Yesus di Betlehem.

Orang Yahudi sendiri tahu bahwa Mesias akan lahir di Betlehem. Walaupun disebut yang terkecil, Betlehem termasuk wilayah yang luas. Ketika tiba waktunya bersalin bagi Maria, tidak seorang pun bersedia menerima Yusuf dan Maria. Dokter Lukas melaporkan peristiwa ini dengan jelas.

 

            Kitab Yesaya, memberikan penyebutan mengenai siapakah Pribadi Yesus itu, yaitu: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai. Keempat sebutan inilah yang akan kita bahas.

 

1.                 PENASIHAT AJAIB

Apa arti nama "Penasihat Ajaib?" Nama ini, jika diterjemahkan kata demi kata berarti "keajaiban seorang penasihat". Penasihat (counselor), berasal dari kata yo'ets (akar katanya ya 'ats), yang artinya seseorang yang memiliki hikmat dan kemampuan ilahi untuk menilai dan meneropong, menembusi peristiwa-peristiwa yang ada sehingga me lihat kehendak Allah dan penerapannya (Yes. 11:2; 1 Kor. 1:30). Bill Crowder berkomentar, "kata ini digunakan untuk menggambarkan seorang raja yang memberikan penghiburan kepada rakyatnya. Untuk tujuan itu, Mikha menyatakan dilema para tawanan di Babilon, "Maka sekarang mengapa engkau berteriak dengan keras? Tiadakah raja di tengah-tengahmu? Atau sudah binasakah penasihatmu (ML. 4:9).

Jauh sebelum Sang Anak lahir, sebelum Sang Putera diberikan kepada kita. Yesaya sudah menubuatkan bahwa Allah tengah merencanakan untuk mengirimkan seorang Penasihat untuk orang orang yang hancur hatinya di dunia. Lama setelah kedatangan Yesus dunia, kita dapat melihat bahwa Dia sesuai gambaran penasihat seperti itu, yang akan muncul dari Yerusalem pada hari-hari akhir.

Nama Yesus sebagai Penasihat menunjukkan kenyataan yang menolong kita dalam mengambil keputusan-keputusan hidup. Yesus Kristus adalah Penasihat-Dialah satu-satunya yang kita perlukan. Nabi Yeremia meratap, "Aku tahu, ya TUHAN, bahwa manusia tidak berkuasa untuk menentukan jalannya, dan orang yang berjalan tidak berkuasa untuk menetapkan langkahnya" (Yer. 10:23). Kesukaran da lam menentukan langkah-langkah kita adalah karena hati manusia pada dasarnya berdosa dan egois, serta motivasinya beraneka ragam. Yeremia berkata secara tepat, "Betapa liciknya hati, lebih licik dari pada segala sesuatu, hatinya sudah membatu: siapakah yang dapat mengetahuinya?" (Yer. 17:9).

Penasihat itu disebut Ajaib (wonder). Kata "ajaib" berasal dari istilah pele' yang berarti: suatu rahasia besar. Kata ini juga bisa menunjukkan sesuatu yang tidak biasa atau berbeda dari yang biasanya. Hal ini mencerminkan suatu fenomena yang tidak bisa dijelaskan dengan nalar manusia; fenomena yang jauh dari peristiwa normal, sesuatu yang tidak dapat dijelaskan. Warren W. Wiersbe menulis, "Nama-Nya Ajaib: kenyataan ini menolong kita mengatasi kebosanan hidup. Kita tidak perlu hidup bertumpu pada benda-benda duniawi yang tidak ada gunanya untuk mencari kegembiraan dan kesenangan. Yesus Kristus mengubah segala sesuatu menjadi sangat indah."

 

2.                 ALLAH YANG PERKASA

Nama "Allah yang Perkasa" (Mighty God) adalah gelar pada zaman Perjanjian Lama yang diberikan kepada Mesias yang akan datang. Nama itu merupakan gabungan dari bahasa Ibrani El-Gibbor.

El adalah nama atau gelar yang digunakan pada masa Perjanjian Lama untuk menunjuk pada Allah yang sejati (meskipun kadang kadang gelar tersebut digunakan untuk pahlawan yang perkasa, atau bahkan dewa-dewa palsu). Kata ini adalah bentuk tunggal dari kata Elohim. Elohim menunjukkan hakikat pribadinya (sifat ilahi-Nya) dan selalu dipakai sebagai nama Allah. Jadi, Mesias yang akan datang dianggap sebagai Allah-manusia yang perkasa.

Kata "Perkasa" adalah bagian lain dari nama Gibbor, yang berarti: kekuatan, daya, pahlawan. Sungguh tegas! Dalam satu dunia di mana para pahlawan ditentukan oleh kemampuan atletik atau kemampuan finansialnya, ternyata Pribadi yang layak dipuji adalah Dia yang keperkasaan-Nya tidak tertandingi. Yesaya 10:20 menggambarkan Dia sebagai tempat pengungsian bagi sisa-sisa orang Isreal, dan Ulangan 10:17 menggambarkan Dia besar, kuat, dahsyat.

Fokus nubuat Yesaya adalah El-Gibbor, Allah yang Perkasa yang merupakan Pahlawan sejati. Apa yang dinantikan oleh nabi ini digenapi oleh Perjanjian Baru. Karena Mesias adalah Allah, Dia pasti memiliki kekuatan Allah. Namun, bagi Yesus hal yang menakjubkan adalah bahwa Mesias tidak hanya memiliki kuasa Allah, tetapi Dia juga Allah yang berkuasa.

Arti penting dari nama "Allah yang Perkasa" bagi orang percaya pada zaman sekarang menunjukkan bahwa Yesus adalah sumber kekuatan kita. Dalam Filipi 4:13 dikatakan, "Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku." Dalam Yesus ada kekuatan dan kemenangan.

 

3.                 BAPA YANG KEKAL

Bapa yang Kekal (Everlasting Father) dalam bahasa Ibrani adalah Abi'ad dari kata 'ab dan 'ad. Kata ini lebih tepat diterjemahkan Bapa pemilik kekekalan. Namun, hal yang dibicarakan di sini adalah Mesias yang akan datang, yaitu pribadi kedua Tritunggal. Dia menguasai zaman. Dari-Nya waktu menjadi kenyataan. Gelar ini (Bapa yang Kekal) memberikan penghormatan yang jauh melebihi pengakuan kepada bapa bangsa Yahudi, Abraham.

Bapa yang Kekal: kenyataan ini menguasai dimensi-dimensi kehidupan. Kita dapat menjadi sebagian dari kekekalan. Apabila pe merintahan hidup kita ada di atas bahu Yesus Kristus, yaitu apabila kita mau menyerahkan seluruh hidup kita kepada-Nya, melalui Dia kita dapat memiliki suatu dimensi kehidupan yang sama sekali baru.

Yesus Kristus yang adalah Anak Allah, dipanggil "Bapa yang kekal" kelihatannya seperti sesuatu yang misterius. Jika Dia adalah Anak, Dia tidak dapat menjadi Bapa, karena setiap Pribadi dalam keallahan terpisah dari kedua Pribadi lainnya, tetapi sama-sama Allah. Allah Bapa adalah Allah, Allah Anak adalah Allah, dan Roh Kudus dalah Allah; tetapi Bapa bukanlah Roh, dan Anak bukanlah Bapa.

Kekekalan! Konsep kekekalan ini sangat luas sehingga pikiran manusia tidak dapat memahaminya. Allah itu kekal-Dia tidak mem punyai permulaan atau akhir. Manusia mempunyai suatu permulaan, tetapi pada saat tertentu akan berakhir. Manusia akan hidup selamanya bersama Allah atau terpisah dari Allah, dalam kemuliaan yang kekal atau dalam kegelapan yang kekal.

Bukti bahwa Yesus adalah Bapa yang kekal terlihat dalam Yohanes 8:12-58. Di sini terjadi dialog antara orang Farisi dan Yesus. Yesus menyebut Allah sebagai Bapa-Nya, sedangkan orang Farisi menyebut Abraham bapa mereka. Yesus mengatakan bahwa jika Abraham Bapa mereka, mereka akan melakukan pekerjaan yang di lakukan Abraham. Mereka menjawab bahwa setidaknya mereka tidak lahir karena hubungan seks di luar nikah (yang secara tidak lang sung menyatakan bahwa Maria telah melakukan hubungan seks sebe lum nikah), kemudian memadukan pernyataan Yesus bahwa semua memiliki satu Bapa-Allah.

Jikalau Allah adalah Bapamu, kamu akan mengasihi Aku, sebab Aku keluar dan datang dari Allah. Dan Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, melainkan Dialah yang mengutus Aku. Apakah sebabnya kamu tidak mengerti ba hasa-Ku? Sebab kamu tidak dapat menangkap firman-Ku. Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu... (Yoh. 8:42-44).

Kemudian Yesus membuat pernyataan yang paling menakjub kan. Dia berkata, "Sebelum Abraham jadi, AKU TELAH ADA" (Yoh. 8:58). Kepada orang-orang sebangsa-Nya. Dia akhirnya jauh melampaui mereka. Mereka melihat bahwa dengan pernyataan seperti itu, Dia menyamakan diri-Nya dengan Bapa (Kel. 3:14, Musa bertemu dengan Allah yang menyatakan diri bahwa "AKU ADALAH AKU"). Seperti pada beberapa peristiwa, Yesus membuat marah kaum Farisi sehingga mereka mengambil batu untuk melempari-Nya.

 

BICARA MENGENAI KEKEKALAN YESUS

Kekekalan tak hanya berarti bahwa Kristus sudah ada kelahiran-Nya atau bahkan sebelum Penciptaan, tetapi bahwa la selalu ada, selama-lamanya. Biasanya kekekalan dan praeksistensi berdiri atau jatuh bersama-sama, meskipun Arius mengajarkan praeksistensi dari Anak, tetapi tidak mengajarkan kekekalan-Nya. la bersikeras bahwa jika Kristus adalah "Putra-Nya yang Tunggal" la mestmya mempunyai permulaan. Para "Saksi Yehuwa" sekarang ini menganut Kristologi yang mirip dengan ajaran Arius yang tidak mengakui ke kekalan Logos.

Jikalau kekekalan tidak diakui maka (a) tak ada Tritunggal, (b) Kristus bukan sepenuhnya Allah. dan (c) la berbohong.

Bukti Kekekalan Yesus

Hubungannya dengan Allah yang sehakikat menunjukkan ke kekalan karena Allah kekal adanva. Perhatikan kata gambar (dalam bahasa Yunani sebenarnya adalah "kharakter"! dalam Ibr. 1:3 yang menunjukkan bahwa Kristus adalah wujud atau inti sifat Allah yang Termasuk dalam atribut-atribut yang dimiliki-Nya adalah atribut kekekalan

Para nabi dalam Perjanjian Lama mengaku kekekalan tersebut bagi Mestas Mikha berkata bahwa permulaan-Nya sudah sejak pur bakala, senak dahulu kala (5:1; lih. Hab. 1:12). Meskipun kata-kata tersebut dapat berarti dari dahulu", yaitu dari dahulu kala, kata-kata itu dapat juga berarti dari kekekalan. Yes. 9:5. "Bapa yang Kekal" ke mungkinan besar menunjuk kepada Kristus selalu sebagai Bapa atas umat-Nya (jadi hal ini hanya melihat ke depan dan bukan ke belakang kepada kekekalan yang lampau).

Kristus menyatakan kekekalan-Nya ketika la menyatakan. "Sebelum Abraham ada. AKU TELAH ADA" (terjemahan yang tepat adalah AKU ADA-ego eimi) (Yoh. 8:58). "Aku telah ada" mungkin menunjuk kan bahwa ia sudah ada beberapa abad sebelum Abraham. tetapi Aku ada (eimi) menyatakan kekekalan.

 

 

C.           JABATAN KRISTUS

Hal yang dimaksud dengan jabatan adalah pekerjaan yang  ditugaskan oleh penguasa yang lebih tinggi daripada yang melaksanakan tugas itu. Di sini penguasa yang lebih tinggi itu adalah Allah sendiri. Yesus disebut Kristus atau Mesias karena karya penyelamatan yang dilakukan itu bukanlah pekerjaan yang dilakukan atas inisiatif sendiri, melainkan ditugaskan oleh Allah kepada-Nya. Dia melaksanakan tugas itu atas nama Allah.

Dalam Perjanjian Baru, nama Yesus ditambah dengan sebutan "Kristus". Ketika menyebut nama Kristus, hal ini menunjukkan jabatan, yaitu sebagai "yang diurapl" (Mestas atau Kristus). Sedangkan "Yesus" adalah nama pribadi-Nya

Mesias adalah istilah dalam Perjanjian Lama (Ibranis Mashiakh). Dalam Perjanjian Baru disebut Kristus (Yunani-Kristos). Kedua kata ini nempunyai arti yang sama. "yang diurapi". Nama jabatan itu (Mesias, Kristia) menunjukkan tugas atau kewajiban yang telah dan sedang dilakukan-Nya di surga dan di bumi. Dalam Perjanjian Lama terdapat ga macam jahatan, yaitu nabi, imam, dan raja.

 

1.                YESUS SEBAGAI NABI

Yesus sendiri memakai gelar nabi untuk diri-Nya (Mat. 13:57; Luk. 13:33) dan tidak menolaknya (Mat. 21:11; Yoh. 3:2; 4:19; 6:14; 9:17). Para murid dan pengikut-Nya pun menyebut Dia seorang Nabi (Luk. 24:19; Kis. 3:22-24). Ada beberapa data Alkitab yang menyebutkan bahwa Yesus adalah Nabi (1 Ptr. 1:11; 2:22; Ams. 8; Yoh. 13:15; Flp. 2:5). Dalam menjalankan peran-Nya sebagai Nabi, Dia melaksana kan dengan otoritas-Nya sendiri (Mat. 7:29) di mana Dia dikenal dan dipanggil sebagai Nabi (Mat. 21:11, 46; Luk. 7:16; 24:19; Yoh. 3:2; 4:19; 6:14; 7:40; 9:17).

Nabi adalah sosok yang kuat dalam Perjanjian Lama. Ada perbedaan dalam banyak hal kepribadian dan pelayanan khusus dari sosok-sosok nabi individual. Misalnya:

 Elia, liar dan agak terpencil (1 Raj. 17-19).

 Elisa, peka secara pastoral (2 Raj. 4).

 Amos, memiliki suatu kesadaran sosial yang kuat.

 Debora, pemimpin yang bijak (Hak. 4-5).

 Hulda, seorang teolog terkenal (2 Raj. 22).

 Yesaya, bangsawan yang terkemuka.

 Yeremia, pelihat yang sedih.

 Yehezkiel, imam yang dibuang

 

Dalam Perjanjian Lama terdapat tiga kata untuk menjelaska tugas nabi, yaitu:

à   Juru bicara; yaitu juru bicara Allah. Di sini nabi bertugas menyampaikan berita dari [3]

 

 

 

Allah kepada bangsa Israel dan bangsa-bangsa lain. Dalam nubuat para nabi tersebut, bukanlah pandangan mereka sendiri yang terpenting. Hal yang pokok ialah berita dari Allah.

à   Penilik; Tuhan memberi karunia kepada mereka dengan Roh-Nya sehingga tilik mereka menjadi terang. tahu tentang kejadian-kejadian di dunia. Pandangan mereka dapat menembus segala sesuatu. Mereka mengetahui dan melihat Allah di belakang segala sesuatu yang terjadi. Mengenal Allah di dalam murka dan rahmat-Nya. Bernubuat bukanlah menenung. Bernubuat adalah menyoroti hidup manusia dan bangsa-bangsa dari sudut pengadilan Allah.

à   Penunggu/pengawal; atau disebut juga sebagai penjaga. Mereka mengenal dosa-dosa bangsa Israel dan mengenal pengadilan Allah yang akan datang. Mereka mengenal kebahagiaan yang akan datang bagi orang-orang yang bertobat.

 

Keabsahan Kristus selaku Nabi

Hukum memerintahkan agar nabi-nabi palsu dirajam (Bil. 135.10). Tentu saja jika seorang nabi masih hidup sampai nubuatnya digenapi atau tidak. Anda dapat dengan mudah mengatakan apakah a seorang nabi sejati atau palsu. Jikalau tidak, maka akan lebih sulit. Pelayanan nubuatan Tuhan kita dibuktikan dalam dua cara: dengan melihat bahwa beberapa nubuat-Nya sungguh-sungguh terjadi, dan dengan mujizat-mujizat yang membuktikan kepada orang orang pada zaman-Nya bahwa la seorang Nabi sati

Uji cobanya ialah nubuat tentang kematian-Nya yang rinci. la me nubuatkan bahwa seseorang yang dekat dengan-Nya akan mengkhia nati-Nya (Mal 26-211, bahwa kematian-Nya ada hasil hasutan para Pemimpin Yahudi (1621), bahwa la akan mati di kayu salib dan bahwa gn han kemudian la akan hidup kembali (20:19) Karena mampu memberikan keterangan rinci semacam ini mengenai kematian-Nya dan karena semua nubuatan ini benar-benar terjadi, maka member kan bukti kepada-Nya selaku seorang Nabi sejati.

 

 

2.                YESUS SEBAGAI IMAM

Imam, dalam bahasa Ibrani adalah "kohen. Pada mulanya kata in (kohen) menunjukkan fungsi sipil maupun fungsi peribadahan (1 Raj 4:5:2 Sam. 8:18; 20:26). Kata ini selalu menunjukkan arti tentang seseorang yang memegang jabatan yang mulia dan penuh tanggung jawab, serta mempunyai otoritas atas orang-orang lain; dan hampir tanpa pengecualian, imam berarti petugas dalam peribadahan.

Dalam Perjanjian Baru (bhs. Yunani), "imam" adalah "hiereus"; yang berarti ia yang perkasa atau seseorang yang sakral. Atau dapat juga sebagai seseorang yang memiliki wewenang. Hal ini menjelaskan tentang seseorang yang menyerahkan diri kepada Tuhan.

Dalam Mazmur 110:4 terdapat nubuat bahwa Yesus Kristus akan menjadi seorang imam. Lihatlah Ibrani 5:6; 6:20; 7:21. Kristus adalah seorang imam, tetapi la bukan keturunan Harun. Ia adalah imam "menurut peraturan Melkisedek", itu berarti bahwa pekerjaan imamat-Nya dikerja kan di dalam sorga, bukan di atas bumi saja, dan pekerjaan itu tidak berubah, melainkan kekal.

Pekerjaan Tuhan Yesus sebagai Imam telah dimulai pada waktu Ia menyerahkan diri-Nya di kayu salib sebagai korban karena dosa dan akan selesai pada waktu la kembali ke dunia untuk menduduki takhta-Nya (Ibrani 8-9).

 

Ada tiga macam tugas imam Besar

Dalam Perjanjian Lama tugas imam ada tiga macam, yaitu:

1. mempersembahkan korban karena dosa di hadapan orang banyak,

2. memasuki tempat kudus serta mendoakan orang banyak,

3. dan keluar dari tempat itu serta memberkati orang banyak.

Tuhan Yesus sebagai Imam Besar telah melakukan ketiga tugas itu.Yang pertama, korban karena dosa telah dipersembahkan-Nya pada waktu la datang ke dunia ini serta menyerahkan diri-Nya di atas kayu salib se bagai korban karena dosa. Yang kedua, mendoakan orang-orang, Sampai sekarang la masih berbuat hal itu di dalam sorga di antara waktu ke datangan-Nya yang pertama dan yang kedua. Yang ketiga, memberi berkat (nikmat); la akan menggenapkan hal itu pada waktu la kembali ke dunia ini. Lihat Ibrani 9:27.28; 1 Petrus 1:18-20;2:24; Roma 8:34; Ibrani 7:25: 11 Tesalonika 1:10:1 Petrus 1:4,5; Wahyu 11:15:20:4.

 

3.                YESUS SEBAGAI RAJA

Dalam Perjanjian Lama dengan nyata disebutkan bahwa Kristus adalah Raja di atas segala raja (Mzm. 93:1; 97:1; 103:19; 136:3). Allah sendiri mengumumkan dengan mengatakan. "Akulah yang telah melantik raja Ku di Sion, gunung-Ku yang kudus!" (Mzm. 2:6).

Dalam Perjanjian Baru melalui nubuatan yang dikemukakan Nabi Mikha. Imam Kepala dan ahli Taurat menjelaskan, "Dan engkau them, tanah Yehuda, engkau sekali-kali bukanlah yang terkecil antara mereka yang memerintah Yehuda, karena dari padamulah akan bangkit seorang pemimpin, yang akan menggembalakan umat Krael!" (Mat. 2:6; lihat Mi. 5:1;), Tatkala Tuhan Yesus akan naik e surga. Dia menyatakan, "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa a sorga dan di bumi!" (Mat. 28:18). Ketika mendapat penglihatan di Pulau Patmos, Yohanes mengatakan, "... Haleluya! Karena Tuhan. Allah kitaYang Mahakuasa, telah menjadi raja" (Why. 19:6). Lebih lanjut ia mengatakan, "Dan pada jubah-Nya dan paha-Nya tertulis suatu nama, yaitu "Raja segala raja dan Tuan di atas segala tuan" (Why, 19:16).

Gabriel memberitakan kepada Maria bahwa Bayinya akan me miliki tahta Daud dan memerintah atas keluarga Yakub (Luk. 1:32-33). Sepanjang pelayanan-Nya di bumi jabatan raja keturunan Daud yang dimiliki oleh Yesus, diberikan kepada bangsa Israel (Mat. 2:2; 27:11; Yoh. 12:13), tetapi la telah ditolak.

Raja dalam pemerintahan di dunia penuh dengan kekurang an Itulah sebabnya bangsa Israel mengharapkan seorang raja yang dapat memerintah mereka dengan adil dan bijaksana, bahkan dapat membebaskan mereka dari penindasan bangsa Romawi pada masa itu. Sang Mesias telah dinanti-nantikan sebagai Raja (Mzm. 2 dan 110, Yes 9:5-6; Dan. 7:13-14). Yesus menyatakan diri-Nya sebagai Raja, misalnya dalam mengusir kuasa-kuasa jahat (Luk. 4:36), dalam membersihkan Bait Allah di Yerusalem (Mat. 12:12); di hadapan wakil pemerintah Pilatus (Yoh. 18:37), terutama oleh kebangkitan serta kenaikan-Nya ke surga. Para murid dan pengikut-Nya mengakui Dia sebagai Raja (Kis. 2:36; 17:7; 1 Kor 15:25; Ef. 1:20-21).

Tugas raja ialah menyerang kekuasaan-kekuasaan yang menentang Kerajaan Allah. Kekuasaan-kekuasaan itu adalah kekuasaan dosa, penyakit, Iblis, dan maut. Mukjizat-mukjizat Yesus adalah perbuatan-perbuatan-Nya sebagai Raja.

Kristus sebagai Raja dalam perspektif regnum gratiae (kerajaan anugerah) menegaskan bahwa hakikat, sifat, dan tindakan-Nya sebagai Raja ada lah untuk memerintah umat-Nya secara khusus. Sebagai Raja, Dia menyelamatkan dan melindungi umat-Nya dengan Roh Kebenaran, firman, dan Keadilan. Sebagai Raja, Dia adalah Kepala Gereja, yang oleh-Nya gereja dibangun dan berkembang sesuai tujuan Allah baginya (Mzm. 2:6;45:6-7: Ibr. 1:8-9; Mzm. 132:11; Yes, 9:6-7; Yer. 23:5-6; Mi. 5:2; Za. 6:13; Luk 1:33;

Aspek dari kerajaan yang diperintah-Nya terlukis dalam istilah Kerajaan Allah atau Kerajaan Surga, yang sifatnya adalah kekal, rohani, telah ada, kini di sini dan yang akan datang, yang berfokus pada penebusan, yang dapat dimasuki oleh umat-Nya dalam kelahiran kembali.

 

 

 

 

 

 

D.             SIAPAKAH YESUS MENURUT YESUS SENDIRI?

            Bagaimana pengakuan Tuhan Yesus tentang diri-Nya dan pekerjaan Nya? Apakah Ia menyadari bahwa diri-Nya adalah Allah? Baiklah kita menyelidiki beberapa bukti dari keempat Injil.

1. Ketika Tuhan Yesus mengunjungi Bait Allah di Yerusalem - Lukas 2:14-52. Patut kita perhatikan bagaimana Maria dan Tuhan Yesus meng gunakan kata "Bapa". Maria berkata, "Bapa-Mu dan aku dengan cemas mencari Engkau." Tuhan Yesus menjawab, "Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?" Kita tahu bahwa mengajar di dalam Bait Allah itu bukan kepandaian dari Yusuf sebab ia tukang kayu, melainkan ini adalah pekerjaan Allah Bapa, dan dengan ini Tuhan Yesus mengakui Allah sebagai Bapa-Nya. Patut juga kita perhatikan bahwa pada waktu Yesus Kristus membicarakan tentang kaum keluarga-Nya atau mang tua-Nya, la tidak pernah menyebut "bapa-Nya", melainkan ibu Nya saja, sebab Yusuf bukan bapa-Nya. Lihat Matius 12:48; Matius 3:33,34, Ketika Tuhan Yesus menyebut "Bapa-Ku", maka itulah pertama kalinya seorang manusia menyebut Allah sebagai "Bapanya". Tuhan Ye mengajarkan kepada murid-murid-Nya berdoa. "Bapa kami yang di sorg tetapi lalah yang pertama-tama memakai perkataan "Bapa-Ku terhadap Allah.

2. Waktu Tuhan Yesus dibaptiskan, Matius 3:13-17; Markus 1:9-11, Lukas 3:21. Tentunya Tuhan Yesus membenarkan pengakuan Yohanes Pembaptis, bahwa Yohanes Pembaptis hanyalah utusan yang mendahului Mesias, dan ia bukanlah Mesías itu. Oleh sebab Tuhan Yesus sudah dibaptis kan oleh Yohanes, maka la mengakui semua hal yang disaksikan oleh Yohanes tentang Dia. Apalagi ketika Roh Kudus turun ke atas-Nya dan la mendengar suara Allah Bapa, tentu Tuhan Yesus insaf bahwa hal yang sudah dinubuatkan dalam Yesaya 42 dan 61 digenapkan dalam diri-Nya, terutama yang dikatakan dalam Yesaya 42:1. Pada waktu Tuhan Yesus dibaptiskan maka la menyadari bahwa kedua hal itu digenapi, sebab tentunya Tuhan mengetahui segenap isi Perjanjian Lama, apalagi hal yang mengenai diri-Nya. Lihat juga Lukas 4:16,17; Kisah para Rasul 10:38; Matius 12:28.

3. Waktu Tuhan Yesus dicobai. Matius 4:1-11; Markus 1:12,13; Lukas 4:1-13. Kesadaran bahwa diri-Nya Anak Allah telah dipakai sebagai alasan oleh Iblis untuk mencobai Dia. Iblis sendiri juga menyadari bahwa Tuhan Yesus adalah Raja dunia yang akan mendirikan Kerajaan Allah, namun ia masih mencoba agar Tuhan tunduk kepadanya dan menyerahkan kerajaan itu kepadanya, yaitu kepada Iblis. Dalam itu nyata bahwa Tuhan Yesus insaf bahwa lalah yang akan mendirikan Kerajaan Allah di atas bumi.

Berikut ini juga adalah beberapa pengakuan Yesus Kristus tentang diri-Nya sendiri:

1.      la mengaku mempunyai sifat-sifat ilahi, yaitu:

ª      kekal - Yohanes 8:58; 17:5

ª      mahakuasa - Matius 28:20

ª      mahatahu-Matius 11:27; Yohanes 2:23-25

ª      mahahadir - Matius 18:20; Yohanes 3:13

2.      la mengaku mempunyai kuasa mengadakan mujizat serta memberikan kuasa itu              kepada orang lain (Matius 10:8; 11:5; 14:19-21; 21

 

3.       Ia mengaku mempunyai kuasa yang hanya dimiliki oleh Allah sendiri:

Menjadi Tuhan atas hari Sabat (Markus 2:28)

Berkuasa mengampuni dosa dan berkata-kata seperti Allah, dan untuk Allah (Matius 9:2-6; Markus 2:5-12; Lukas 5:20-26

4. Ia mengaku mengenal Allah Bapa secara sempurna, lebih dari pribadi lain dapat   mengenal-Nya (Matius 11:27; Lukas 10:22), dan mengaku la Anak Allah yang istimewa (Matius 10:32,33; 16:17-27)

5. la berkata-kata dengan hikmat yang lebih tinggi dari manusia, dan seorang pun  tidak pernah berkata-kata seperti Dia (Yohanes 7:46)

6. la menerima sembah dari manusia (Matius 14:33). 7. Ia menyatakan akan menjadi hakim yang terakhir bagi manusia (Matius 7:21-23; 13:41-43; 1 Markus 14:62; Lukas 9:26

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

KESIMPULAN

 

Bukti mengenai Yesus ada dalam sejarah bumi ini, apa yang dikerjakan dan dialami oleh kristus selama hidupnya, bahkan hingga Dia naik ke surga sudah dinubuatkan dalam Perjanjian Lama. Setiap tindakan Yesus seturut dengan kehendak Bapa yang mengutus-Nya. Dia tidak bertindak sesuka hati.

Yesus memiliki jejak kehidupan, muali dari lhir hingga mati. Yesus memiliki sebtan dan nubuatan dalam Perjanjian Lama yang diaktualisasikan dalam Perjanjian Baru sebagai penggenapannya. Dia disebut sebagai Penasehat ajaib, Allah yang perkasa, Bapa yang Kekal. Membuktikan kesejajaran Yesus dengan Allah Bapa. Da kekal dan kekekalan itu memiliki bukti yang absah juga

Yesus memiliki pekerjaan selama di bumi ini, sehingga banyak yang menyebut dia sebagai Anak Allah, Hamba Allah, dan yang lainnya. Dia menjabat sebagai nabi, raja dan imam serta pekerjaan lain yang dilakukannya hanya untuk melakukan apa yang Bapa inginkan, yaitu menyelamatkan umat manusia.

Yesus sendiri mengakui keberadaannya sebagai Bapa, Mesias, juru selamat. Dan Dia memiliki sifat-sifat ilahi yang sama dengan Allah Bapa.

Dari semua yang telah kita pelajari di atas, kita tahu bahwa semua orang wajib mengakui serta percaya bahwa Yesus Kristus adalah Allah. Dan la patut disembah oleh segala isi bumi ini.

Jikalau seseorang tidak mengakui Yesus Kristus ialah Allah, dengan demikian ia menganggap Yesus pendusta terbesar di dunia ini. Oleh karena mustahil Yesus pendusta maka haruslah kita menyambut Dia sebagai Allah Juruselamat kita, 1 Timotius 2:3, Bagaimanakah saudara meyakinkan orang yang tidak percaya akan Ketuhanan Yesus Kristus?

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Ryrie, Charles C, Teologi Dasar 1, Yogyakarta : Penerbit ANDI, 2014

S, Jonar,  Kristologi, Yogyakarta: Penerbit Andi, 2017

Brill, j Wesley, Dasar Yang Teguh, Bandung: Kalam Hidup, 1998

Guthrie, Donald, Teologi Perjanjian Baru, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2001

Lohse, Bernhard, Pengantar Sejarah Dogma Kristen, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2018

 

 



[1] [1] Yosefus (sekitar 37 M. – sekitar 100), yang terkenal dalam kapasitasnya sebagai seorang warga negara Romawi, sebagai Flavius Yosefus, adalah seorang sejarawan dan penulis apologetik Yahudi abad pertama keturunan imam dan raja-raja yang bertahan dan mencatat "Penghancuran Yerusalem" pada 70

 

§  [2] Michael H. Hart adalah penulis buku 100 orang yang paling sejarah. telah bekerja pada NASA dan guru besar astronomi dan fisika perguruan tinggi di Maryland, Amerika Serikat. Ia sarjana fisika, astronomi, dan hukum dan pengarang buku laris, 100 Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah, yang telah diterjemahkan dalam sejumlah bahasa, termasuk Tionghoa. Dan lagi, ia telah menulis dan menerbitkan secara luas dalam bermacam bidang teknis. Ia juga kembali bersama mempersiapkan buku, di Luar Bumi, di Manakah Mereka? dan merupakan pengarang Sebuah Pandangan dari Tahun 3000. Dan Nabi Muhammad Saw adalah orang ke-1 dalam buku 100 orang yang paling sejarah karena Nabi Muhammad waktu itu menuju jalan cahaya

 

[3]Ada pula sebutan jabatan Allah sebagai Korbn Pendamaian. Baca ebih lanjut dalam buku Dasar yang teguh, Wesley Brill

2 komentar:

  1. Terimakasih postingannya. Semangat menulis ✨

    BalasHapus
  2. Postingan yang sesuai fakta dan dapat dipertanggungjawabkan🙌

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.

Cari Blog Ini