EKSISTENSI PAK DALAM ASESMEN NASIONAL DAN PENERAPANNYA - logosupdate

logosupdate

Logosupdate. Konten Edukasi, Self Improvement, tips dan sekitar dunia Pendidikan

Breaking

Home Top Ad

Responsive Ads Here

Selasa, 10 November 2020

EKSISTENSI PAK DALAM ASESMEN NASIONAL DAN PENERAPANNYA

 Text Box:


DAFTAR ISI

 

DAFTAR ISI. 2

BAB 1. 2

PENDAHULUAN.. 2

LATAR BELAKANG.. 2

TUJUAN.. 4

BAB II. 4

PEMBAHASAN.. 4

1.      MENGENAL ASESMEN NASIONAL.. 4

i.       LITERASI DAN NUMERASI. 5

ii.      Survei Karakter. 6

iii.      Survei Lingkungan Belajar. 6

2.      EKSISTENSI PAK DALAM ASESMEN NASIONAL.. 7

BAB III. 8

KESIMPULAN... 8

DAFTAR PUSTAKA.. 9

 

 

 

 

BAB 1

PENDAHULUAN

 

 

 

LATAR BELAKANG

 

            Berjalannya penerapan UN yanag sudah berlangsung sejak 10 tahun akan mengalami perubahan, tepatnya sebuah pergantian penerapan pendidikan. Hal ini dilakukan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk mengubah proses pengevaluasian pendidikan di Indonesia.

            Kalau di ingat kembali sejak awal menjabatnya Bapak Nadiem Makarim sebagai menteri pendidikan, beliau memiliki terobosan untuk menghilangkan pelaksanaan Ujuan Nasional. Hal tersebut akan terealisasikan dengan membuat suatu transformasi dalam pendidikan Indonesia

            Asesmen Nasional. Itulah sebutan untuk sebuah revolusi yang akan terjadi pada tahun 2021 menggantikan Ujian Nasional. Kepentingan beliau hanya satu, yakni supaya Pendidikan Indonesia semakin fleksibel dan maju. Hal ini juga merupakan tindakan nyata dari kebijakan “Merdeka Belajar” yang didukung penuh olehn Presiden Indonesia, Joko Widodo.

 

 

 

TUJUAN

            Fokus utama dari pencanangan Asesmen Nasional ini adalah berpusat pada peningkatan kualitas pembelajaran, pengajaran, juga layanan dan lingkungan pendidikan.  Pergantian Ujuan Naasional menjadi Asesmen Nasional bukan sekedar hanya soal mengganti caranya, namun mengubah paradigm tentang evaluasi pendidikan.

 

 

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

 

Sesuai peraturan yang diturunkan oleh Kementerian Pendidikan  bahwa penerapan Ujian Nasional (UN)yang berlaku sebelumnya diubah menjadi Assessment Nasional (AN).

 

1.                  MENGENAL ASESMEN NASIONAL

 

Sebenarnya apa itu Asesmen Nasional dan apa saja yang berubah dari yang sudah ada? Mari kita bahas dengan rinci.

Asesmen Nasional adalah system ujian yang tidak lagi mengevaluasi capaian peserta didik secara individu, melainkan mengevaluasi dan memetakan sistem pendidikan yang mencakup proses, input, juga hasil.

Proses berbicara tentang proses belajar, cara pengajaran; Input mengarah kepada apa yang didapatkan siswa dari pembelajaran yang dilakukan; hasil bericara tentang keterampilan, perealisasian, implikasi yang didapatkan siswa.

 

Ada tiga bagian dalam Asesmen Nasional, yakni :

 

        i.            LITERASI DAN NUMERASI

Secara sederhana, Literasi berbicara tentang membaca buku, mendapatkan informasi, sedangkan Numerasi adalah kemampuan berhitung. Lalu mengapa hal ini dijadikan sebagai bagian dari Asesmen Nasional?.

 

[1]

 

Secara mendalam, literasi bisa juga berarti kemampuan individu dalam mengolah informasi dan pengetahuan untuk kecakapan hidup (KBBI). Jadi, dapat kita pahami, bahwa literasi yang dimaksud adalah kemampuan yang lebih dari sekedar membaca dan menulis, tetapi mendorong agar peserta didik mampu menganalisis dengan membaca situasi atau hal-hal yang terjadi di sekitarnya, dengan pemecahan masalah berdasarkan dari apa yang dipelajarinya.

Sedangkan Numerasi, secara umum diartikan sebagai sebuah kecakapan dan pengetahuan seseorang dalam menggunakan berbagai macam angka serta simbol-simbol, yang terkait dengan matematika dasar. Pengetahuan itu digunakan untuk memecahkan masalah-masalah praktis yang sering terjadi di kehidupan sehari-hari.

Selain itu, dengan numerasi, seseorang juga dapat menganalisis informasi yang ditampilkan dengan berbagai bentuk, seperti tabel, grafik, bagan, dan banyak lainnya. Setelah mampu menganalisis, kemudian individu tersebut akan menggunakan interpretasi hasil analisisnya, untuk memprediksi dan selanjutnya mengambil keputusan.

Kedua hal ini sangat dibutuhkan dimasa digital seperti ini supaya siswa tidak ketinggalan dengan zaan yang semakin pesat berkembang. Memperoleh informasi sendiri dan mengolahnya sendiri adalah cara yang sangat baik dalam mengembangkan pengetahuan.

 

     ii.            Survei Karakter

Penilaian pada survei karakter, dirancang untuk mengukur capaian peserta didik berdasarkan hasil belajar sosial emosional, yang berupa pilar karakter untuk mencetak Profil Pelajar Pancasila.

Ada 6 indikator dalam pencapaian Survei Karakter :

  1. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia,
  2. Berkebhinekaan global,
  3. Mandiri,
  4. Bergotong Royong,
  5. Bernalar kritis,
  6. Kreatif.

 

   iii.            Survei Lingkungan Belajar

Bagian ketiga dari Asesmen Nasional adalah survei lingkungan belajar untuk mengevaluasi dan memetakan aspek pendukung kualitas pembelajaran di lingkungan sekolah. Hasil Asesmen Nasional tidak ada konsekuensinya terhadap sekolah, hanya pemetaan agar tahu kondisi sebenarnya.

Dengan melakukan survey lingkungan belajar, maka yang dinilai bukan hanya kemampuan siswa secara individu, namun juga bagaimana ruang lingkup belajar siswa, bagaimana fasilitas yang menunjang pembelajaran, bagaimana kualitas pengajaran yang dilakukan, dan lain-lain.

 

Ketiga hal ini adalah pokok dari perealisasian Asesmen Nasional yang segera diaktualisasikan.

Lalu dari ketiganya itu, apakah ada korelasi antara PAK dalam Asesmen Nasional?. Apakah kesinambungan PAK dalam berjalannya Asesemen Nasional? Mari kita bahas lebih lanjut.

 

 

2.                 EKSISTENSI PAK DALAM ASESMEN NASIONAL

 

Menurut saya, kehadiran Pendidikan Agama Kristen memiliki peran penting benerapan AN nanti. Dari tiga bagian yang ada didalamnya, PAK harus berperan dalam survey karakter.

Oleh karena AN memiliki pengujian dalam bidang karakter, maka Pendidikan Agama Kristen memiliki subangsih yang kuat dibandingkan mata pelajaran lainnya dalam membangun dan memperbaiki karakter siswa.

Tujuannya adalah agar indikator pencapaian karakter terpenuhi, agar siswa memiliki nilai afektif yang baik dan agar memiliki hasil yang diinginkan saat pelaksanaan survey karakter.

Oleh sebab itu PAK bertugas mendidik anak melalui pemahaman agama agar memiliki sikap, karakte yang baik dan luar biasa.

Dalam hal ini, Pendidikan Kewarganegaraan juga turut berperan membantu mensukseskan perubahan karakter siswa yang diinginkan.

Penerapan yang dilakukan adalah, disamping melakukan pembelajaran PAK aalah dengan melakukan pengajaran/jam tambahan diluar jadwal intrakurikuler sekolah. Misalnya dengan mengadakan kelas pembimbingan sikap dan karakter, melakukan bimbingan konseling, pengadaan kelas rohani (ibadah) diluar jam pelajaran, pendisplinan dengan menerapkan aturan aturan tertentu, dan lain-lain.

 

 

 

 

 

 

BAB III

KESIMPULAN

 

Dengan dilaksanakannya Asesmen Nasional segera, maka hal ini akan semakin membuat Pendidikan Agama Kriten memiliki peran yang semakin signifikan di sekolah bagi perubahan dan perkembangan karakter peserta didik. Pendidikan Agama Kristen harus melakukan penerapan yang bagus guna mendapatkan hasil yang bagus khususnya dalam pengujuan survey karakter dalam Asesmen Nasional.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

SUMBANGAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DALAM MEWUJUDKAN WATAK BANGSA http://staffnew.uny.ac.id/upload/131655977/penelitian/Jurnal+Pendidikan+Agama+Kristen+1+Nov.+2007.pdf

 

Asesmen Nasional sebagai Penanda Perubahan Paradigma Evaluasi Pendidikan

 https://monitor.co.id/2020/10/07/asesmen-nasional-sebagai-penanda-perubahan-paradigma-evaluasi-pendidikan/

 

Ujian Nasional 2021 Diubah Menjadi Asesmen Nasional, Apa Saja Aspek yang Diujikan?

 https://blog.ruangguru.com/asesmen-nasional

 

Penjelasan 3 bagian asesmen nasional

https://www.seputarbandungraya.com/2020/10/ini-penjelasan-3-bagian-asesmen.html

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 



[1]  menurut UNESCO, literasi memang menjadi hak setiap orang dan juga dasar yang harus dimiliki untuk belajar sepanjang hayatnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Cari Blog Ini