Photo by Sohaib Ghyasi on Unsplash
Sekarang ini sedang hangat berita mengenai
Taliban yang mampu menguasai sebagian besar wilayah Negara Afghanistan kurun
waktu kurang dari satu minggu. Bahkan pengamat politik Timur Tengah dan dunia
Islam , Hasibullah Satrawi, mengatakan bahwa Afghanistan jatuh ke tangan
Taliban hanya dalam waktu 2-3 hari. Sungguh strategi yang sangat luar biasa,
hingga Taliban bisa menguasai Afghanistan dengan kurun waktu yang singkat.
Tapi siapakah sebenarnya Taliban ini?
Sebelum kita membahas konflik ini lebih dalam,
kami akan memberi runtun sejarah singkat menganai siapa sebenarnya Taliban dan
bagaimana latar belakang pengambil-alihan kekuasaan ini terjadi? Simak dengan
baik.
1. Sebenarnya Taliban adalah sebuah kelompok militer yang dibangun pada than 1994 oleh Mohammed Omar.
2. Awalnya Taliban adalah sebuah gerakan Islam Sunni (Islam Garis Keras) yang ditujukan untuk menantang korupsi dan kejahatah saat terjadi perang saudara waku itu.
3. Secara harfiah, Taliban bermakna “Murid” atau “mahasiswa” dalam bahasa Pashtun. Begitupun dengan orang-orang dalam kelompok Taliban itu dulunya didominasi oleh orang-orang Pashtun. Diciptakan dengan nama Taliban karena pendirinya waktu itu adalah seorang mahasiswa.
Lalu mengapa Taliban ingin
menguasai Afghanistan?
Pada awalnya wilayah kediaman orang-orang Pashtun
ada di Pakistan dan Afghanistan. Dan janji mereka adalah memberika perdamaian
daan keamanan berdasarkan aturan atau syariah Islam. Seperti yang kami singgung
diatas, awalnya mereka berusaha memberantas korupsi dan kejahatan. Dan memang,
awalnya gerakan ini jaya akan popularitas karena mampu menegakkan hukum dan
memberantas korupsi. Namun seiring berjalannya waktu mereka melakukan tindakan
yang melawan aturan dan juga budaya. Mereka mulai merebut beberapa wilayan
seperti Provinsi Herat, pada tahun 1995, menguasai Ibukota Afghanistan (Kabul)
dan menyingkirkan Presidennya yang saat itu sedang menjabat,
yakni burhanuddin
Rabbani. Mereka sudah
sempat menguasai Afghanistan hingga hampir 90%.
Di samping itu, Taliban juga menghancurkan
patung Budha, Bamiyan yang terkenal di Afghanistan. Namun hal itu tidak membuat
AS, sebagai negara Adikuasa dan negara terbesar PBB, menjadi tinggal diam.
Photo by Mohammad Rahmani on Unsplash
Pada tanggal 11 September 2001, AS mendapat serangan yang tidak diketahui asalnya darimana. Serangan itu terjadi di New York (menara WTC) dan Washington. Pemerintah menduga bahwa serangan itu ditanggung jawabi Al-Qaida yang diduga dilindungi oleh Taliban. AS meminta Taliban untuk menyerahkan pemimpin Al-Qaida, namun Taliban tidak mau, maka AS menurunkan pasukan militernya untuk menyerang. Hal inilah yang juga memicu AS untuk memberantas Taliban.
Pada tahun yang sama, tindakan Taliban untuk
menguasai Afghanistan dihentikan oleh AS dengan mengirimkan pasukan militer .
Waktu itu, Rezim Taliban kalah telak dan tidak melanjutkan rencananya lagi.
Meski begitu, pemimpin Kelompok ini, Mohamed Omar masih selamat dan tidak bisa
ditemukan keberadaannya. Sejak AS berhasil mengalahkan Taliban, Afghanistan
dilindungi oleh AS dan negara sekutu seperti Britania Raya dan Jerman.
Tapi, bukan berarti Taliban berhenti melanjutkan
mimpinya. Selama 20 tahun setelah dilengserkan, Taliban mempersiapkan diri
untuk mengambil kesempatan yang baik. Pada bulan April awal 2021, Presiden As,
Joe Biden sudah mengumumkan bahwa AS akan menarik pasukannya dari Afghanistan
tepatnya pada 11 September 2021. Dan pada bulan Mei 2021, AS dan negara sekutu
sudah mulai mengambil kembali pasukan militernya dari Afghanistan. Disaat
itulah, Taliban memulai memberontak terhadap pemerintahan Afghanistan.
Lalu pada 15 agustus 2021, Taliban sudah menguasai Kabul (Ibukota
Afghanistan) dan wilayah lainnya dalam kurun waktu kurang lebih 1 minggu
setelah AS menarik diri dari Afghanistan. Taliban sangat cepat menguasai
sebagian besar wilayah Afghanistan. Bahkan Istana Presiden sudah diringkus oleh
gerakan Taliban.
Melihat apa yang terjadi, Presiden Afghanistan,
Ashraf Gani melarikan diri dari negaranya ke Uni Emirat Arab dan memberikan
alasan bahwa itu dilakukannya agar menghindari terjadinya perang. Memang,
Taliban pada dasarnya tidak senang dengan Ashraf Gani.
Tidak lama kemudian Wapres Afghanistan, Amrullah
Saleh juga kabur dari negaranya dengan membawa orang-orang penting kelompok
anti-taliban ke Lembah Panjshir, yaitu wilayah yang belum dikuasai Taliban.
Sampai saat ini, Taliban masih dengan leluasa
menguasai Afghanistan tanpa intervensi d ari AS lagi. Dalam pidatonya yang
terbaru, Joe Biden, presiden AS, mengatakan bahwa Afghanistan harus
mempertahankan sendiri negaranya. AS berharap Afghanistan bisa menangani
masalahnya sendiri, dan berharap mencurahkan segenap kekuatanya untuk
negaranya.
Sumber
Liputan6.com
Bbc.com
Wikipedia.org
Jabar.tribunnews.com
Tribun Timur/Youtube
KompasTV/Youtube
Owh gitu ya, sy dengar Taliban sudah mulai merunah caranya.
BalasHapusTapi masih saja belum bisa hidup tanpa diskriminasi, mereka mayoritas tak bisa mengayomi, mungkin itu tindakan segelintir orang saja, tapi diharapkan Taliban menjadi humanis untuk semua orang.
Buang sifat² picik yang merusak dunia.
Tumben AS tidak saklek seperti pemimpin² jaman dulu, apakah ada udang dibalik batu?
Oohh jadi begitu ya.. Terima kasihh untuk informasinya✨✨
BalasHapus